Langsung ke konten utama

Pengertian Aswaja

Apa Sih Aswaja Itu ?
Apakah anda NU? Apa sebenarnya NU itu, kemudian muncul pertanyaan apakah NU identik dengan Aswaja, banyak dari kita mungkin tidak tahu apa maksud dari  Aswaja serta apa korelasi keduanya, kemudian bagaimana dengan Muhammadiyah apakah meraka juga disebut Aswaja, maka dari itu penulis akan jelaskan sedikit demi sedikit mudah mudahan bisa membantu pembaca sekalian dalam memahami apa itu aswaja.
Menurut artinya sendiri Ahlissunnah Wal Jama’ah, Ahli (keluarga/golongan/pengikut), As-Sunnah (perkataan/perbuatan/taqrirnya), Al-jama’ah (jejak langkah sahabat nabi Muhammad SAW). Sedangkan menurut mayoritas ulama’ sejak generasi salaf yang shalih, ahlissunah wal jama’ah adalah pengikut islam murni dan asli seperti ajaran nabi Muhammad SAW. Inilah yang disebut  Al-firqah an Najiyah (golongan yang selamat).
Seperti yang kita ketahui ajaran nabi Muhammad SAW meliputi tiga bidang yakni Aqidah (Tauhid/keimanan), Furu’/Fiqih (Undang-undang ibadat dan pergaulan hidup), Tasawwuf (Ahlaq), sedangkan sunnah nabi Muhammad SAW terbagi menjadi tiga yaitu Sunnah Qauliyyah(perkataan nabi), Sunah Fi’liyyah (perbuatan nabi) dan Taqririyyah (Ketidak-ingkaran nabi).

Sunnah qauliyyah
“Berpuasalah Kalian Karena Ru’yat” (mutafaqun ‘alaih)
Sunnah Fi’liyyah
“Diriwayatkan dari Rasulullah SAW bahwa beliau biasa bersiwak setiap malam berkali-kali setiap hendak tidur dan ketika bangun dari tidur” (bidayatul hidayah)
Sunnah Taqririyyah
“Dari sahabat Sa’ad bin Abi Waqash, bahwa dia telah menyertai Rasulullah SAW masuk ke rumah seorang wanita, sedang di depan wanita itu ada beberapa butir biji kurma atau kerikil yang tengah digunakanya menghitung bacaan tasbih”
Adapun ciri-ciri khas dari Ahlissunah Wal Jama’ah diantaranya
1.      Berpegang teguh Al-Qur’an dan Sunnah Nabi SAW
2.      Menghormati semua keluarga dan sahabat Nabi SAW
3.      Memegang teguh fatwa dan jejak langkah para sahabat terutama Khulafaur Rasyidin
4.      Memegang teguh Ijma’
5.      Mengambil paham ulama’ terbanyak (jumhur) jika terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama’
6.      Mengikuti madzhab imam-imam mujtahidin seperti imam hanafi, maliki, syafi’I dan ahmad bin hanbal
7.      Mengikuti madzhab di bidang aqidah yakni Asy’ari dan Maturidi.

Disini pembaca mungkin sudah bisa menyimpulkan bahwasanya aswaja merupakan pengikut sunah sunah serta jejak para sahabat nabi Muhammad SAW. Adapun korelasi antara NU dan ahlisunnah wal jama’ah sudah jelas yaitu dari segi amaliah misalnya, kita biasanya taqlid dengan ulama’, kyai, ustadz kita, apabila mengerjakan suatu amaliah contoh tahlilan, manaqiban rotiban dan lain-lain, ini merupakan amaliah dan bentuk manifestasi dari ahlissunnah wal jama’ah. Adapun muhammadiyah mereka mungkin mengklaim ahlussunnah wal jama’ah karena apa yang mereka yakini dari kyai serta ustadz mereka yang kemudian mereka amalkan, walaupun terkadang kita sering berselisih, hal ini tak lain hanyalah bagaimana tata cara pelaksanaan amaliyah yang berbeda serta disiplin objek ilmu yang ditekuninya.


Ditulis Oleh Achmat Eko Frasetio
*Pengantar ilmu Ahlissunnah wal jama’ah H.M Basori Alwi Mazhab Asy’ari & Maturidi 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkembangan Hadis Pada Masa Khulafa’ Ar-Rasyidin

Periode ini disebut ‘Ashr-At-Tatsabut wa Al-Iqlal min Al-Riwayah (masa membatasi dan menyedikitkan riwayat). Nabi SAW wafat pada 11 H. beliau meninggalkan dua pegangan dasar bagi pedoman hidup, yaitu Al-Qur’an dan Hadis. Pada masa Khalifah Abu Bakar dan Umar, periwayatan hadis tersebar dan terbatas. Bahkan pada masa itu Umar melarang para sahabat untuk memperbanyak meriwayatkan hadis, dan sebaliknya, umar menekankan agar para sahabat mengerahkan perhatianya untuk menyebarluaskan Al-Qur’an. Ada dua sahabat yang meriwayatkan hadis, yaitu a.        Dengan lafazh asli, yaitu menurut lafazh yang mereka terima dari Nabi SAW b.       Dengan maknanya saja, yakni mereka meriwayatkan maknanya karena tidak hapal lafazh asli dari nabi SAW. Pada masa ini, Khalifah Umar mempunyai gagasan untuk membukukan hadis, namun maksud tersebut diurungkan setelah beliau melakukan shalat istikharah.

Ulul Albab

Kita semua pasti sudah mengenal Newton, si raja teori gravitasi. Penemuan rumus gravitasinya membuat namanya melambung dan tersohor seantero dunia. Bak gayung bersambut, generasi demi generasi mengenalnya sebagai tokoh sains legendaris. Namun, dalam kesempatan kali ini, saya mengajak anda sebentar melintasi lorong waktu sebelum si Newton menemukan teori gravitasinya. Alkisah, konon ceritanya Newton suatu ketika di sela-sela waktunya, ia duduk di bawah pohon apel. Tiba-tiba sebuah apel jatuh. Ada versi cerita yang mengatakan bahwa apel itu jatuh tepat mengenai kepalanya, ada juga yang mengatakan bahwa apel itu jatuh tepat di depannya. Fenomena buah apel jatuh dari pohonnya tersebut mengusik pikiran si  Newton. Pikirannya berkecamuk seambrek pertanyaan. "Kenapa apel tersebut jatuhnya ke bawah?" "Kenapa bukan ke atas?" "Kenapa jatuhnya kok selalu lurus ke bawah?" "Kenapa jatuhnya kok cepat?" "Berapa kecepatan jatuhnya?" b...