Langsung ke konten utama

Sufi Nusantara Sunan Kalijaga

Sunan kalijaga dikenal dengan dewan ulama pada masa itu yang sering kita katakan Wali Songo, dengan berbagai interpretasi yang berbeda beda, kata wali yang berarti orang yang memiliki kedudukan yang mulia di sisi allah SWT. sedangkan kata songo, kalau dari bahasa arab sana yang artinya mulia. Ada juga yang menafsirkan karena jawa dahulu kental dengan tradisi hindu, maka dikatakan sangha yang artinya padepokan atau tempat berkumpulnya para wali, berarti songo disini tidak ada hubunganya dengan jumlah, walaupun banyak kontroversi kontroversi tentang penafsiran arti songo itu sendiri.

Jasa wali songo yang paling besar adalah mengislamkan tanah jawa, islam masuk ke Indonesia dalam banyak catatan di abad ke tujuh, dari abad ke tujuh sampai abad ke dua belas kuantitasnya sangat sedikit, setelah abad ke dua belas muculnya para Wali islam agak massif di tanah jawa, dan 90% masyarakat jawa bisa dikatakan muslim dengan strategi dakwah yang dilakukan oleh para wali.
Sunan Kalijaga ini umurnya panjang 131 tahun, beliau lahir di majapahit dan banyak yang menginterpretasikan beliau sebagai orang berketurunan nusantara jawa, karena sunan kalijaga putra dari tumenggung Tuban Wilotikto. Banyak juga mitos yang berkaitan dengan sunan kalijaga yang terkenal kadilangun demak waktu mendirikan masjid kemudian ada desa kalijaga di Cirebon di Kecamatan Harjomukti, ada juga di Gresik bukit Sorowiti tempat sunan kalijaga sebelum dan sesudah menjadi wali. Sunan Kalijaga juga dikenal sebagai wali yang lelono ceritanya banyak dimana-mana seperti saat mengangkat Sunan Bonang menjadi guru, kemanapun Sunan Bonang pergi diikuti samapai dianggap tuntas keilmuanya oleh Sunan Bonang disuruh pergi Haji dan pada saat perjalanan ke Haji inilah sunan kalijaga bertemu dengan guru-gurunya dalam cerita ada tiga yaitu Maulana Maghribi, Syeikh Sutadriz dan Nabi Khidir AS. Selain itu ada Sunan Kalijaga berguru juga dengan Sunan Gunung Jati dan menuru cerita berguru juga dengan Syeikh Siti Jenar
Rumus dakwah Sunan Kalijaga pada masa itu, berhadapan dengan masyarakat jawa yang kuat sekali memeggang tradisi antara lain adalah sebagai berikut :
Ø membiarkan dulu adat-adat yang sukar diubah dan tidak mengubahnya dengan kekerasan dan tergesa-gesa.
Ø Bagian adat yang tidak sesuai dengan ajaran islam tetapi agak mudah diubah segera dihilangkan
Ø Tutwuri Handayani, mengikuti dari belakang terhadap kelakuan dan adat rakyat tetapi diusahakan untuk dapat mempengaruhi sedikit demi sedikit, dan Tutwuri Hangiseni, mengikuti dari belakang sambil mengisi kepercayaan atau ajaran agama Islam
Ø Menghindarkan konfrontasi secara langsung dengan masyarakat di dalam pasal menyiarkan agama islam itu, dengan maksud berusaha untuk mengambil ikanya tetapi tidak mengeruhkan airnya



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkembangan Hadis Pada Masa Khulafa’ Ar-Rasyidin

Periode ini disebut ‘Ashr-At-Tatsabut wa Al-Iqlal min Al-Riwayah (masa membatasi dan menyedikitkan riwayat). Nabi SAW wafat pada 11 H. beliau meninggalkan dua pegangan dasar bagi pedoman hidup, yaitu Al-Qur’an dan Hadis. Pada masa Khalifah Abu Bakar dan Umar, periwayatan hadis tersebar dan terbatas. Bahkan pada masa itu Umar melarang para sahabat untuk memperbanyak meriwayatkan hadis, dan sebaliknya, umar menekankan agar para sahabat mengerahkan perhatianya untuk menyebarluaskan Al-Qur’an. Ada dua sahabat yang meriwayatkan hadis, yaitu a.        Dengan lafazh asli, yaitu menurut lafazh yang mereka terima dari Nabi SAW b.       Dengan maknanya saja, yakni mereka meriwayatkan maknanya karena tidak hapal lafazh asli dari nabi SAW. Pada masa ini, Khalifah Umar mempunyai gagasan untuk membukukan hadis, namun maksud tersebut diurungkan setelah beliau melakukan shalat istikharah.

Ulul Albab

Kita semua pasti sudah mengenal Newton, si raja teori gravitasi. Penemuan rumus gravitasinya membuat namanya melambung dan tersohor seantero dunia. Bak gayung bersambut, generasi demi generasi mengenalnya sebagai tokoh sains legendaris. Namun, dalam kesempatan kali ini, saya mengajak anda sebentar melintasi lorong waktu sebelum si Newton menemukan teori gravitasinya. Alkisah, konon ceritanya Newton suatu ketika di sela-sela waktunya, ia duduk di bawah pohon apel. Tiba-tiba sebuah apel jatuh. Ada versi cerita yang mengatakan bahwa apel itu jatuh tepat mengenai kepalanya, ada juga yang mengatakan bahwa apel itu jatuh tepat di depannya. Fenomena buah apel jatuh dari pohonnya tersebut mengusik pikiran si  Newton. Pikirannya berkecamuk seambrek pertanyaan. "Kenapa apel tersebut jatuhnya ke bawah?" "Kenapa bukan ke atas?" "Kenapa jatuhnya kok selalu lurus ke bawah?" "Kenapa jatuhnya kok cepat?" "Berapa kecepatan jatuhnya?" b...