Periode ini disebut ‘Ashr Al-Wahyi
wa At-Taqwin. (masa turunya wahyu dan pembentukan mayarakat islam). Pada
periode ini hadis lahir berupa sabda (aqwal), af’al dan taqrir nabi yang
berfngsi menerangkan Al-Qur’an untuk menegakkan syariat islam dan membentuk
masyarakat islam.
Penerimaan hadis yang diperoleh dari
sahabat ada yang langsung dan tidak langsung. Yang langsung, saat nabi memberi
ceramah, pengajian, khotbah, atau penjelasan terhadap pertanyaan para sahabat.
Penerimaan secara tidak langsung, mendengar dari sahabat yang lain atau dari
utusan-utusan, baik dari utusan yang dikirim oleh Nabi ke daerah-daerah atau
utusan daerah yang datang kepada Nabi.
Kepandaian baca tulis sahabat pada
masa itu terbatas. Karena kecakapan baca tulis dikalangan sahabat masih kurang,
maka nabi menekankan pada sahabat untuk menghapal, memahami, memelihara,
mematerikan, dan menetapkan hadis dalam amalan sehari-hari, serta
mentablighkanya kepada orang lain.
Tidak ditulisnya hadis bukan berarti
tidak ada sahabat yang menulis hadis. Dalam sejarah penulisan hadis terdapat
nama-nama sahabat yang menulis hadis. Diantaranya
a.
Abdullah
Ibn Amr Ibn ‘Ash, Shahifnya-nya disebut Ash-Shadiqah
b.
Ali
Ibn Abi Thalib, penulis hadis tentang hokum diyat, hokum keluarga dan lain-lain
c.
Anas
Ibn Malik
Komentar
Posting Komentar