Langsung ke konten utama

Perkembangan Hadis Pada Masa Rasulallah SAW

Periode ini disebut ‘Ashr Al-Wahyi wa At-Taqwin. (masa turunya wahyu dan pembentukan mayarakat islam). Pada periode ini hadis lahir berupa sabda (aqwal), af’al dan taqrir nabi yang berfngsi menerangkan Al-Qur’an untuk menegakkan syariat islam dan membentuk masyarakat islam.
Penerimaan hadis yang diperoleh dari sahabat ada yang langsung dan tidak langsung. Yang langsung, saat nabi memberi ceramah, pengajian, khotbah, atau penjelasan terhadap pertanyaan para sahabat. Penerimaan secara tidak langsung, mendengar dari sahabat yang lain atau dari utusan-utusan, baik dari utusan yang dikirim oleh Nabi ke daerah-daerah atau utusan daerah yang datang kepada Nabi.
Kepandaian baca tulis sahabat pada masa itu terbatas. Karena kecakapan baca tulis dikalangan sahabat masih kurang, maka nabi menekankan pada sahabat untuk menghapal, memahami, memelihara, mematerikan, dan menetapkan hadis dalam amalan sehari-hari, serta mentablighkanya kepada orang lain.
Tidak ditulisnya hadis bukan berarti tidak ada sahabat yang menulis hadis. Dalam sejarah penulisan hadis terdapat nama-nama sahabat yang menulis hadis. Diantaranya
a.         Abdullah Ibn Amr Ibn ‘Ash, Shahifnya-nya disebut Ash-Shadiqah
b.        Ali Ibn Abi Thalib, penulis hadis tentang hokum diyat, hokum keluarga dan lain-lain
c.         Anas Ibn Malik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkembangan Hadis Pada Masa Khulafa’ Ar-Rasyidin

Periode ini disebut ‘Ashr-At-Tatsabut wa Al-Iqlal min Al-Riwayah (masa membatasi dan menyedikitkan riwayat). Nabi SAW wafat pada 11 H. beliau meninggalkan dua pegangan dasar bagi pedoman hidup, yaitu Al-Qur’an dan Hadis. Pada masa Khalifah Abu Bakar dan Umar, periwayatan hadis tersebar dan terbatas. Bahkan pada masa itu Umar melarang para sahabat untuk memperbanyak meriwayatkan hadis, dan sebaliknya, umar menekankan agar para sahabat mengerahkan perhatianya untuk menyebarluaskan Al-Qur’an. Ada dua sahabat yang meriwayatkan hadis, yaitu a.        Dengan lafazh asli, yaitu menurut lafazh yang mereka terima dari Nabi SAW b.       Dengan maknanya saja, yakni mereka meriwayatkan maknanya karena tidak hapal lafazh asli dari nabi SAW. Pada masa ini, Khalifah Umar mempunyai gagasan untuk membukukan hadis, namun maksud tersebut diurungkan setelah beliau melakukan shalat istikharah.

Ulul Albab

Kita semua pasti sudah mengenal Newton, si raja teori gravitasi. Penemuan rumus gravitasinya membuat namanya melambung dan tersohor seantero dunia. Bak gayung bersambut, generasi demi generasi mengenalnya sebagai tokoh sains legendaris. Namun, dalam kesempatan kali ini, saya mengajak anda sebentar melintasi lorong waktu sebelum si Newton menemukan teori gravitasinya. Alkisah, konon ceritanya Newton suatu ketika di sela-sela waktunya, ia duduk di bawah pohon apel. Tiba-tiba sebuah apel jatuh. Ada versi cerita yang mengatakan bahwa apel itu jatuh tepat mengenai kepalanya, ada juga yang mengatakan bahwa apel itu jatuh tepat di depannya. Fenomena buah apel jatuh dari pohonnya tersebut mengusik pikiran si  Newton. Pikirannya berkecamuk seambrek pertanyaan. "Kenapa apel tersebut jatuhnya ke bawah?" "Kenapa bukan ke atas?" "Kenapa jatuhnya kok selalu lurus ke bawah?" "Kenapa jatuhnya kok cepat?" "Berapa kecepatan jatuhnya?" b...